Berguru Pada Semut

Segerombolan semut bergotong-royong memikul bangkai seekor ulat yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar beberapa kali lipat diabandingkan ukuran seekor semut. Awalnya ada seekor semut yang menyimpang dari jalur yang biasanya dilewati teman-temannya dan menemukan bangkai ulat. Kemudian ia mencoba untuk menarik ulat dengan cara menggigit ujung perutnya. Berkali-kali dia mencoba dan bangkai ulat tersebut tidak bergeming sedikit pun. Tiba-tiba, ia melepaskan gigitannya dan masuk kembali dalam barisan. Tidak lama kemudian terlihat beberapa ekor semut mulai menyimpang dari jalur utama dan menuju ke arah bangkai ulat. Mereka bersama-sama membawa ulat ke dalam barisan. Ketika masuk dalam jalur utama, terlihat beberapa semut mulai berhenti dan ikut menggigit bangkai ulat tersebut dan dibawa ke dalam sarang.

Bagi saya, semut juga cerdas. Mereka juga tahu apa artinya bekerja sama secara sinergis dalam sebuah team yang solid untuk mencapai sebuah tujuan. Mereka menyadari kekecilan dan keterbatasan tubuh mereka, sehingga salah satu cara untuk bertahan hidup adalah membangun sebuah koloni dengan struktur kepemimpinan yang jelas. Ada yang menjadi ratu atau pemimpin dan ada juga yang menjadi prajurit dan pekerja. Semuanya bekerja sama dan bertanggung jawab sesuai tugas dan porsinya masing-masing. Jiwa sosial semut juga sangat tinggi dan mereka juga solider dengan sesamanya, sehingga bangkai seekor ulat yang ditemukan rekannya, tidak dibiarkan digotong sendiri. Tanpa kerja sama sebagai team yang solid, tidak mungkin bangkai seekor ulat bisa digotong ke dalam sarang. Dan mereka bisa berpesta malam ini.

Dan hebatnya karakter semut dapat dijadikan pedoman untuk kita bekerja. Memang filosofi itu sangat sederhana, namun jika Anda dapat menerapkannya, Anda akan menjadi pekerja handal yang luar biasa. So, simak filosofi semut yang hebat berikut ini :

Semut selalu bekerjasama.
Coba Anda perhatikan cara kerja semut, mulai dari mengangkat sebutir nasi sampai memakannya. Mereka selalu bekerja sama. Sebutir nasi yang cukup berat bagi semut, diangkat beramai-ramai ke tempat mereka. Begitu seterusnya hingga butiran nasi yang mereka angkut mencukupi kebutuhan makan mereka. Kemudian mereka akan menyantapnya pula bersama-sama. Kerjasama dan kekompakan para semut bisa Anda jadikan teladan. Misalnya, saat rekan kerja Anda kesulitan, apa salahnya Anda membantu. Toh hasilnya bukan untuk kepentingan pribadi namun demi kepentingan kelompok atau bersama.


Semut saling peduli.
Kebiasaan semut yang saling bersentuhan (mungkin dalam bangsa manusia, menegur atau bersalaman) jika bertemu, menandakan bahwa bangsa semut memiliki kepedulian dan keakraban yang tinggi. Mereka merasa bahwa tidak ada yang berbeda di antara mereka. Dalam dunia kerja, sentuhan yang berarti ‘care’ memberi arti tersendiri bagi karyawan. Bayangkan, apa jadinya jika di lingkungan kerja Anda, sudah tidak saling peduli? Sangat menyiksa bukan..? So, sikap ini dapat ditumbuhkan untuk menjaga kekompakan dan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif.


Semut tidak pernah menyerah.
Bila Anda menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah para semut, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Suatu filosofi yang bagus, bukan? Jangan sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuan Anda.

Semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin.
Ini adalah cara pandang yang penting. Anda tidak boleh menjadi begitu naif dengan menganggap musim panas akan berlangsung sepanjang waktu. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Karena sangat penting bagi kita untuk bersikap realitis. Di musim panas Anda harus memikirkan tentang halilintar. Anda seharusnya memikirkan badai sewaktu Anda menikmati pasir dan sinar matahari. Berpikirlah ke depan, seperti halnya ’sedia payung sebelum hujan’.


Semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas.
Ini juga penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, “Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini.” Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.

Dengan bahasa lain, filosofi semut dapat Anda teladani dalam dunia kerja dengan menjaga kerjasama, kekompakan, saling peduli, kerja keras, pantang menyerah, dan optimis memandang masa depan. Bagaimana? Tentu saja karena Anda lebih hebat dari bangsa semut, Anda bisa mencapai sukses yang luar biasa, jika Anda berusaha! Sukses untuk Anda…!
Berguru Pada Semut Berguru Pada Semut Reviewed by Edi Sugianto on 06.12 Rating: 5

Tidak ada komentar:


kelas Gendam Online
Diberdayakan oleh Blogger.